tiga november
Pagi yang cerah,dimana aku dan keluargaku harus berjuang, menunjukkan eksistensi kami. Pagi itu aku tidak terpikir akan menjadi seperti apa nantinya.Aku hanya berpikir untuk menunjukkan yang terbaik. Hari itu,aku menengok ke belakang. Aku tidak tahu persis berapa lama kami berlatih,berapa tetes keringat yang telah jatuh. Namun aku tahu persis,semua dari kami telah bersungguh-sungguh,usaha maupun doa. Berminggu-minggu kami merombak ini,itu,menyamakannya,mempersatukan hati,mengesampingkan ego,berjalan di satu jalan menuju piala. Capek fisik,batin,hati,menjadi salah satu tantangannya. Disini lah kesabaran kami diuji, seorang berkata juara hanyalah bonus setelah usaha yang kita lakukan. Yang terbaik adalah prosesnya. Ya,aku pribadi sadar. Proses adalah yang terpenting dari segalanya. Akan aku ceritakan bagaimana kami dulu. Kami menjelma dari telur, lahir menjadi burung kecil yang masih lemah, lalu sedikit demi sedikit belajar terbang dan mencari makan, dengan bantuan induk kami tentunya. Kami bersusah payah mengepakkan sayap kami,namun belum juga dapat terbang jauh. Kami mencoba mencari makan, namun masih juga terhalang musuh. Lagi-lagi induk kami datang membantu. Sungguh,kami ingin mandiri. Kami ingin seperti induk kami yang mengepakkan sayapnya jauh,dan bisa menghalau musuh. Ingin,sangat ingin.
Dengan semua proses yang kami lewati,aku sadar kami belum maksimal. Kami belum berada di tepi jurang. Aku tahu,suatu saat kita pasti berada di sana. Sekarang,proses itu harus benar-benar menjadi matang. harus.
Dan pagi itu, aku melihat semuanya di kepalaku. Bagaimana kami dulu. Dari situ aku mulai yakin,bahwa proses kami,adalah yang terbaik.
Sore hari, perjuanganpun dimulai. Ia menyalami kami satu persatu, aku tahu ini berat,tapi kami harus berjuang. ya, pos demi pos berakhir. salah satu juri mengatakan.... ah tidak perlu disebut.
pengumumanpun dimulai. langkahku gontai menuju tempat pengumuman. aku sudah memepersiapkan diri, bahwa kita harus menerima apapun yang menjadi rahasia Allah.
mungkin cukup aku menceritakannya,karena kalian tau bagaimana hasilnya. aku tidak kecewa dengan apa yang Allah berikan. aku menghargai proses yang kami lakukan. itu sudah cukup. walau banyak juga tetes air mata yang jatuh malam itu. namun aku yakin,Allah akan mengganti tetes itu dengan senyum kebahagiaan.
unwell
just unwell malem ini.talk less.lemes.do nothing.cuma ngeliatin hp.gajelas.nangis.sakit rasanya.lemsnya sama kayak kemaren siang.bahkan lebih sakit ini.lebih bikin air mata ngalir ga karuan.lebih bikin aku ksbb sama yg manis-manis. well,kata seorang temen,emang selalu ada perpisahan di setiap pertemuan.tapi aku yakin,segala pertemuan dan perisahan itu Allah yang ngatur. aku bahkan gatau sekarang perasaanku gimana. apa aku harus tetap mempertahankan perasaanku seperti sebelumnya?atau memilih pilihan lain yang sebelumnya ku simpah rapat-rapat? pilihan itu memang sulit...
Miss you..
setahun yang lalu,pas puasa juga kayak gini,aku inget aku dan lingkungan baruku sedang ,melakukan sanlat di sekolah. iya,lingkungan baru. sekolah baru,temen-temen baru,pelajaran baru,semuanya serba baru. jujur,awal aku masuk SMA tuhhh males.males beradaptasi dengan lingkungan baru. lingkungan SMA yang terkenal keras. iya,aku ngerasain kerasnya itu. MOPDB, berjalan 'lumayan' asik. hari pertama dapet tugas yang ya 'lumayan' juga.hari kedua,tambah 'lumayan'. hari ketiga, outbond yang seru. kalo ini beneran seru :p bisa kenal sama temen sekelas lebih deket, bisa sharing sama kakel, bisa kenal sama temen 015 juga :) dan hari ke tiga ini sebagai penutup,jadi aku senang :D sanlat yang sangat amat ga aku nikmatin. semuanya berasa kesiksa.
tapi itu semua setahun yang lalu. 2012 yang menyenangkan,sekaligus awal dari semuanya. awal aku ketemu temen2 X3 yang gila,awal aku ketemu 'dia'juga. awal dimana aku merasakan yang namanya sayang :)
setahun yang cepet.bahkan terlalu cepet buat aku move ke kelas ku yang baru. belum ada ke gokilan kayak X3 yang dulu. belum ada webcam an pas pelajaran,atau tap tap. ya,belum. aku gatau apa yang akan terjadi esok. tapi aku berharap,akan tetap ada X3 di ingatanku. walau hanya untuk diingat dan dikenang. malem ini,waktu kau nulis ini,aku sedang ada di tahap kangen banget sama X3. dimana banyak kenangan sama kalian, yang udah ga sanggup aku uraikan satu persatu :")
lagi
heeiiii,kenapa sih 'dia' selalu ngerendah gitu?selalu bilang gamau nyakitin aku,terus maupergi.heeiiii i'm nothing without him.apa 'dia' ngga ngerti itu juga? 'dia' emang udah banyak nyakitin aku,tapi itu manusiawi kan? akujuga udah lupa sama apa yang pernah dia lakuin. kecewa itu insyaallah udah sembuh,karena aku bener-bener gamau kehilangan 'dia'. kenapa 'dia' ga juga sadar. buat apa aku ga berhenti mikirin 'dia' waktu dia ngilang,khawatir sama keadaannya. itu semua bentuk rasa sayang dan ga mau kehilanganku ke 'dia'. tapi dia justru memilih menyingkir. diapernah bilang,ga akan pernah mau pergi dan udahan sama aku. sampai detik ini (dan bahkan seterusnya) aku percaya itu. aku percaya 'dia' ga akan beneran pergi,dan akan tetep sayang sama aku. aku percaya,ketika dia bilang dia akan pergi,dia hanyatidak ingin aku sakit lebih lama karenanya. ya,aku memang oernah merasakan sakit itu,kecewa juga. tapi aku udah janji sama diriku sendiri buat nutup semua rasa sakit itu. i'm fine because i love him,and i don't wanna lose him. rasa sayang itu menutup semua nya,menutup sedih,juga rasa sakit.sedikitpun aku ga ragu sama sayangnya dia ke aku.aku cuma trauma sama kisahnya temenku.ahh udahlah,biarin aja semua ngalir.aku yakin kok akan sayangnya dia ke aku,kenapa harus dipermasalahin? :)
hell.
hey,long time no see blog.hmm,hari ini waktu aku nge posting ini,aku lagi bingung.bingung sama perasaanku sendiri. kenapa? pertama,aku baru ngerasain yang namanya kecewa. bahkan kecewa itu belum sembuh lho,tapi ini adaaa aja halangannya.hari ini, aku udah janji sama diriku sendiri,untuk ga perlu menghawatirkan 'dia'. sampe jam 11 aku masih yakin sama pendirian aku itu. tapi semakin siang,aku gelisah. ga ada telpon atau sms dari dia di hpku. iseng-iseng aku buka twitter,aku ngemention dia. aku nonton tv dengan gelisah. aku yakin dia gapapa,tapi yang aku ga yakin adalah perasaannya. rasa kehilangannya sama aku. aku gatau apa yang ada di pikirannya. kenapa dia segitu ga khawatirnya atau kehilangan sama aku,bahkan hampir seharian. ya,mungkin ini cuma prasangka buruk. atau cuma bisikan-bisikan setan yang ganggu. tapi ini bukan yang pertama kalinya. ini yang aku bilang bingung tadi, aku bingung harus melakukan tindakan apa. aku bingung,apa perasaanku yang ga mau kehilangan 'dia' juga sama kayak perasaannya?
tujuhbelas
hari ini tanggal tujuhbelas. lagi. iya, yang ke tujuh. hari ini sama seperti sebelumnya, berantem lagi. hari ini, aku sadar. aku seperti mendapat tamparan di wajahku. aku sadar satu hal, bahwa aku salah. aku egois. secara nggak sadar, aku memaksanya untuk selalu di sampingku. tapi kadang aku ngga bisa ngontrol emosi,sehingga selalu berantem yang terjadi. tujuhbelas kali ini aku merasa diriku bertambah buruk. aku merasa jauhhh sekali dari aku yang dulu.bahkan mungkin maaf pun ga bisa buat bayar semuanya. kamu sabar banget. that's why i love you. terkadag aku takut. takut buat kehilangan kamu. takut kau udah ga ada pas aku lagi butuh. takut ucapan selamat pagi dan selamat tidur mu itu hilang. aku takut kehilangan. mungkin karena itu aku berubah. sekali lagi, mungkin maaf sejuta kali pun ga pernahh cukup. tapi terimakasih ku tulus dari dalam hati buat kamu,buat semua yang udah pernah kamu kasih:") love you so much :")
setitik rasa
kali ini, jarak kita terasa lagi, karena kita sendiri juga. debat lagi, berbeda pendapat lagi. huftt, aku sendiri bahkan udah capek buat bahas ini. panjang dan rumit ceritanya. ini udah 17 ke 6, dan kata temen-temenku, bulan ke 6 adalah bulan yang rentan. aku sayang sama 'dia'. dengan semua sifatnya, tapi terkadang, manusia juga manusia yang punya nafsu marah dan ngga sabar. aku bisa bilang ngga cemburu, tapi sebenernya di dalem hati cemburu. aku bisa bilang 'ngga papa,udah lupain' waktu dia nyakitin hatiku, tapi di dalem hati luka ini tu udah masuk jauuuh ke dalam. munafik memang. tapi inilah aku. aku tau luka ini bisa sembuh, aku juga tau hati ini akan perlahan lupa akan lukanya,tapi semua itu butuh waktu, butuh obat untuk membuatnya sembuh dan kembali seperti sedia kala. aku berharap obat itu 'dia'. dengan semua jerih payahnya untuk membuat air mataku ini kering dan tersenyum. tapi mungkin obat itu bukan 'dia'untuk sekarang. karena apa? karena dia yang justru lelah akan semua nya, dan memilih untuk pergi. ngga adil. sangat ngga adil. aku mencoba sabar dengan semua masalah-masalah yang ada. tapi 'dia'? aku tau dia masih sayang dan ngga rela buat ngelepas aku, aku juga gitu, sayang. tapi luka adalah luka. yang udah terlanjur melebar, dan akan susah untuk diobati. aku berharap dan selalu berharap luka ini bisa sembuh dengan adanya 'dia' yang selalu di sampingku, bikin aku senyum, bikin aku merasa kalo cinta itu indah,bukan pahit. aku juga manusi. aku ngga bisa membiarkan semua nya lewat begitu aja,dan bilang aku ngga papa. karena sebenarnya aku kenapa kenapa! aku belum bisa berfikir apa dan kenapa sebenernya semua ini terjadi,yang penting, dan akan selalu penting, aku sayang sama dia.
Older Post